Setelah kita membahas model pengembangan ASSURE,
selanjutnya kita akan membahas mengenai model pengembangan ADDIE, jika model
pengembangan ASSURE merupakan singkatan dari komponen pengembangan dari model
tersebut, maka model pengembangan ADDIE juga merupakan singkatan dari Analysis
(menganalisis), Design (merancang), Development (mengembangkan), Implementation
(mengimplementasikan), dan Evaluation (mengevaluasi) (Rozalena dan Dewi,
2016). Model pengembangan ini dipopulerkan pada tahun 1990-an oleh Reiser dan
Mollenda (Sutarti dan Irawan, 2017). Coba kita perhatikan berikut penjelasan
tahapan-tahapan dari model pengembangan ADDIE yang terdiri dari:
a.
Analysis (menganalisis), sebelum mendesai suatu produk maka
pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan (need assesment),
melihat kesenjangan yang ada serta karakteristik peserta didik (Trisiana dan
Wartoyo, 2016). ada tiga hal yang perlu dianalisis, di antaranya: peserta didik, pembelajaran, dan media untuk
menyampaikan bahan ajar (Pohan, dkk, 2014). Pembelajaran dalam hal ini
berkaitan dengan bahan ajar serta kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran.
b.
Design (merancang), proses merancang produk harus bersangkutan
dengan pembuatan silabus, maka seharusnya memuat tujuan pembelajaran, kebijakan,
tugas, serta jadwal pembelajaran, serta strategi pembelajaran (Pohan, dkk,
2014) Tentunya produk yang dirancang sesuai dengan apa yang diperoleh dari
tahap awal, tentang kebutuhan peserta didik, dll.
c.
Development (mengembangkan), setelah kita memperoleh dokumen pada
tahap desain, yang merupakan rancangan, selanjutnya pada tahap ini dilakukan
penelitian dan penyusunan materi sebagai solusi dan mengembangkannya (Bifaqihh
dan Qomaruddin, 2015).
d.
Implementation (mengimplementasikan), Pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset
sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan
kemudian diuji cobakan (Trisiana dan Wartoyo, 2016).
e.
Evaluation
(mengevaluasi).
Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi yang meliputi evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap
tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan dan evaluasi sumatif dilakukan pada
akhir program untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik dan kualitas pembelajaran
secara luas (Tegeh dan Kirna, 2013). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
dampak dari pengalaman belajar, dengan cara menganalisa kepuasan peserta didik,
hasil belajar serta kelulusan (Bifaqihh dan Qomaruddin, 2015).



0 komentar:
Posting Komentar